PONOROGO – Pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi di tahun 2024 ini dilangsungkan sejak 4 – 29 November.
Tercatat ada sekitar kurang lebih 800 siswa yang mengikuti pelaksanaan Uji Sertifikasi Kompetensi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya untuk mentransformasi pendidikan vokasi di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan transformasi tersebut ialah dengan merevitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK).
Revitalisasi pada jenjang SMK bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia agar lebih berkompeten sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016 dan Perpres Nomor 68 Tahun 2022.
Bentuk perwujudan dari revitalisasi pendidikan vokasi ialah dengan peningkatan akses sertifikasi lulusan peserta didik SMK melalui Uji Sertifikasi Kompetensi.
Uji Sertifikasi Kompetensi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan SMK. Diharapkan melalui program ini, SMK bisa menghasilkan lulusan yang berkompeten.
Dalam pelaksanaannya, bagi para siswa akan di uji keterampilannya oleh beberapa industri ternama yang sudah menjalin kerjasama dengan SMK Negeri 1 Jenangan, dan dengan pengujian sesuai SOP yang sudah ada. Dan juga, siswa dihimbau untuk selalu menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Uji Sertifikasi Kompetensi berperan penting dalam kelulusan peserta didik karena hasil Uji Sertifikasi Kompetensi akan menjadi indikator pencapaian standar kompetensi kelulusan. Nantinya, sertifikasi yang diperoleh menjadi sumber informasi atas kompetensi yang dimiliki peserta didik. Harapannya dengan diadakan Uji Sertifikasi Kompetensi ini semoga setiap anak bisa mempunyai lisensi, karena mekanisme penilaian Uji Sertifikasi Kompetensi. ada dua, yaitu dari penguji internal (pihak sekolah) dan penguji ekternal dari Dunia Usaha / Dunia Industri.(zas)