Jaring Minat Siswa, Mahasiswa AM UM Gelar Scratch Game Competiton

Ponorogo—Sabtu (17/5), empat mahasiswa Asistensi Mengajar (AM) dari Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang menggelar Scratch Game Competiton. Perlombaan ini menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa AM tersebut. Perlombaan internal ini diikuti oleh 22 siswa kelas X dari konsentrasi keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK Negeri 1 Jenangan.

Dua siswi sedang mengerjakan soal lomba Scratch Game Competition
Dua siswi sedang mengerjakan soal lomba Scratch Game Competition

Agus Wibowo, Kepala Konsentrasi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, menyampaikan dukungannya saat disodori ide perlombaan ini. “Minat siswa saat ini sangatlah beragam, pembelajaran formal di kelas saat ini tidak dapat mengakomodir keberagaman ini” ujar Agus. Beliau menyampaikan penargetan siswa kelas X pada kegiatan ini guna untuk menyaring siswa yang berminat pada pemrograman maupun bidang keteknologi-informasian lain sehingga dapat diarahkan kedepannya.

Siswa sedang mengerjakan soal Quiz lomba Scratch Game Competition
Siswa sedang mengerjakan soal Quiz lomba Scratch Game Competition

Scratch ini sederhana dan mudah digunakan oleh pemula sehingga cocok dilombakan untuk kelas X” kata Bagus Hidayat, salah satu mahasiswa AM. Harapannya bibit-bibit programmer yang handal bisa muncul setelah mereka tertarik dengan kemudahan yang ditawarkan teknologi saat ini. Perkembangan masif teknologi dan kecerdasan buatan menjadi perhatian khusus baginya yang merupakan mahasiswa pendidikan tersebut. Banyak profesi yang telah digantikan oleh robot, dan semakin banyak lainnya yang akan menyusul. Hal itu menjadi peluang untuk profesi di bidang teknologi salah satunya yang diawali dari jurusan RPL.

Siswi sedang mendesain tampilan game untuk lomba Scratch Game Competition
Siswi sedang mendesain tampilan game untuk lomba Scratch Game Competition

Salah satu peserta dari kelas X RPL C, Nabil Abiyyu Amru Ramadhan, menyambut baik kegiatan ini. “Meskipun hanya diadakan secara internal namun yang terpenting saat ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin pengalaman” ujarnya. Menurutnya banyaknya pemain game di sekitarnya menjadi bukti bahwa industri game sangatlah booming sehingga menjadi peluang bagi programmer muda kedepannya.

Harapannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin. Selain untuk membangkitkan minat siswa, juga dapat menjadi wadah penyaringan siswa yang berpotensi diikutkan dalam ajang perlombaan lain seperti Lomba Kompetensi Siswa (LKS). (sjp)